IKAN MAS BUKAN HASIL MUTASI GEN
xxxMEMELIHARA IKAN MASxxx
HOBBY YANG MENYENANGKAN
Aku punya sebidang tanah yang aslinya sampe sekarang sih milik bokap he he he…Sejak kepulanganku dari NTT di tahun 2002 setelah 15 tahun cari pengalaman di luar, aku mecoba memanfaatkannya. Hitung hitung sepulang kantor ga ada kerjaan. Jadilah selama 10 tahun ini, tempat yang luasnya sekitar 530m2 sebagai lab pribadiku. Beberapa kegiatan telah pernah aku coba di sana. Ya …semuanya aku jalani sendiri sebagai hobby pengisi waktu luang. Ada beberapa yang sudah aku lakuin, malah dari kegiatan itu aku dah bisa tarik satu kesimpulan seandainya diterapkan terus sebagai sebuah bisnis di daerahku. Sebelum jadi seperti sekarang ini, yang mana sebagian telah digunakan untuk bangunan, dulunya aku sempat pelihara lele, babi, ayam broiler, ayam pejantan, usaha jahit dan terakher sebagian disewakan untuk bengkel sampai saat ini.
Yang lain aku akan ceritakan di postingan berikutnya saja, karena sekarang aku mau focus pada ikan mas. Dari kolam yang ada di belakang rumahku yaitu ukuran 3,5 x 8 meter, sekarang aku isi dengan ikan mas ( istilah yang aku pake untuk ikan koi dan komet ). Di sekelilingnya juga aku tempatkan kandang kelinci yang sudah ada pada postingan sebelumnya. Kembali ke ikan mas, sebenarnya ada satu kendala yang aku hadapi pada saat ini yaitu kwalitas air yang masuk ke kolam sangat rendah. Dulunya air kali kecil yang merupakan muaranya sawah masih lancar ngalir, tapi belakangan ini sudah agak kecil bahkan kadang kadang ga ngalir dalam sehari.
Semuanya emang berawal dari ngisi waktu yang kosong, aku lantas isi kolam dengan air sampai kedalaman 80 cm, terus aku biarkan sampai 10 hari dengan cara menutup saluran pemasukan. Selama itu, mulai terlihat ada alga dan lumut dalam kolam. Bahkan jentik nyamuk juga ada. Keesokan harinya aku beli bibit ikan komet sebanyak 8 ekor dari tetangga sebelah yang memang khusus usaha pembibitan dan penjualan ikan hias, bukannya ga dapet beli yang banyak tapi cuma mau nyoba saja, kebetulan juga duit lagi cekak he he he… Setelah ikan yang menurut penjualnya, yang temenku juga ( tega juga dia nerima duitku ya … ) aku lepas, keliatannya dia enjoy banget. Ya emang…kolam seluas hamper 30m3 Cuma dihuni ber delapan… ikan lagi … hi hi …Ikan ikan tersebut berenang keliling kolam, bahkan keseringan ada di dasar kolam sampe aku kira mati tenggelam …. Sueeer. Hari ketiga aku mulai alirkan air dan juga buka katup pembuangan yang terbuat dari pipa paralon yang dilubangi kecil kecil. Wuiiiihh…ikannya pada seneng…semua menuju ke mulut pipa pemasukan. Selama itu juga aku belum pernah ngasi makan, karena keliatannya ikan itu dah cukup makan renik yang aku siapkan selama 10 hari sebelumnya.
Nah ini yang buat heran…bukannya aku tapi temenku yang juragan ikan heran banget. Dia bilang koq ikannya cepet sekali besar ( itu hari 7-8 setelah ikan dilepas ), sementara sodaranya yang dikolam dia lambat pertumbuhannya. Kalee aja ga dikasi makan ha ha…Dia malah nanya koq bisa secepat itu besar. Ya aku jawab saja sekenanya,,, karena ikannya seneng tinggal di kolamku… Dan lebih membuat dia heran lagi kayaknya ikanku dah mulai beranak setelah hari ke 15 di kolam. Sementara di tempat dia pertumbuhan ikannya wajar wajar saja. Aku juga ga ngerti.. wong ini kali pertama aku piara ikan he he…Memang bener, ikanku cepet beranak mungkin saja karena :
- Bibit yang aku tebar usianya sudah matang birahi ( ga tau umur pastinya )
- Jumlah makanan, dan oksigen terlaryt dalam air terlalu berlimpah untuk ikan sebanyak 6 ekor.
- Suhu dan kwalitas airnya kebetulan cocok dengan kebutuhan ikan.
Dalam 3 minggu pertama dan mulai minggu keempat, dipermukaan kolamku sudah mulai kelihatan ada anak anak ikan, jumlahnya sih ga banyak. Sekiraan 300 ekor kali ada. Wah makin lama kolamku makin indah saja. Awalnya dominan warna coklat keruh kini dah mulai ada bunganya. Ya anak anak ikan kometku dah mulai besar dan kelihatan lincah berenang
.
Memasuki bulan kedua, justru anak anak ikan yang baru menetas lebih banyak lagi. Aku sempat bingung, gimana caranya supaya anak ikan yang menetas belakangan gak kemakan sama sodaranya yang besaran. Setiap hari aku tangkapin anak anak ikan yang baru netas, terus aku tampung dalam kolam apung yang terbuat dari kain kasa di dalam kolam itu juga. Sebagian lagi masih keliaran dalam kolam karena agak susah nangkapnya. Saat itu ikanku aku kasi makan pellet yang khusus untuk ikan koi, dan sesekali aku kasi daun daunan seperti daun ubi dan kangkung yang semuanya dicincang kecil kecil.
Ketika temenku datang main ke kolamku, dia bilang kalo ikan komet ga kanibal, jadi ga usah dibikinin kolam apung, lepaskan saja semua. Aku amini saja apa katanya. Tapi aku bukannya lepasin ke kolam, tapi aku bilang ke temanku… “sebaiknya anak ikanku kamu beli saja, karena kalo aku sengaja jual ke orang lain, tanggung…karena orang kenal aku bukan sebagai pedagang ikan he he he”. Akhirnya sebagian besar anak anak ikanku yang sudah berukuran 3-5 cm dibeli oleh temenku, dan langsung ditaruh di aquarium pajangannya untuk dijual ke konsumen. Ya.. hitung hitung dalam 3 bulan aku sudah kembali modal sementara aku masih punya induk ikan yang terus menetaskan ato melahirkan ato menelurkan kale ya… anak anaknya. Dan sampai saat ini di belakang rumahku aku bisa melihat merahnya kolamku karena ikan komet dan anak anak kelinci yang bermain saat dilepaskan.
Komentar
Posting Komentar